Selasa, 07 Februari 2012

Sentuhan Ajaib Raja Midas

Diterjemahkan oleh Atiek Kusmiadi berdasarkan Cerita Nathaniel Hawthorne. Judul asli: The Golden Touch


Pada jaman dahulu kala tinggallah seorang raja yang kaya raya. Raja itu bernama Raja Midas. Raja Midas mempunyai seorang anak perempuan bernama Marygold. Raja sangat menyayangi putri semata wayangnya ini. Namun demikian Raja Midas juga sangat memuja harta kekayaan, terutama emas. Seluruh kekayaan yang ia timbun setiap hari akan diperuntukkannya bagi putri Marygold.

Semakin hari Raja Midas menjadi semakin rakus dan serakah. Hari-hari ia habiskan di sebuah ruang bawah tanah tempat ia menyimpan hartanya. Setelah mengunci pintu ia akan mengumpulkan koin-koin emasnya dan membawanya ke bawah sebuah jendela yang ada di ruangan tersebut. Sinar matahari yang masuk melalui jendela itu akan menyinari koin-koin emas dan membuatnya bersinar-sinar. Raja Midas sangat senang melihat emas-emasnya yang berkilauan indah tertimpa cahaya matahari.

Suatu hari Raja Midas sedang berada di ruangan bawah tanah itu. Ketika ia sedang asyik memandangi emasnya yang berkilauan tiba-tiba muncullah sebuah bayangan di atas tumpukan emas itu. Lama kelamaan bayangan itu menjelma menjadi orang asing.

"Anda sangat kaya, Raja Midas," kata orang asing itu. "Tidak ada satupun tempat di bumi ini yang memiliki emas sebanyak yang kau punya."

"Aku telah bekerja keras," jawab Raja Midas. "Tapi aku masih menginginkan lebih banyak lagi."

"Jadi kau belum puas. Apa yang bisa memuaskanmu?" tanya orang asing itu.

Raja Midas berpikir sejenak. "Aku ingin apapun yang kusentuh dengan tanganku akan berubah menjadi emas!" ujar Raja Midas.

"Sentuhan Ajaib!" kata orang asing itu. "Itu ide yang hebat sekali. Tapi apakah kau benar-benar yakin itu akan membuatmu puas?"

"Tentu saja," kata Raja Midas.

"Kalau begitu baiklah," jawab orang asing itu. "Besok, ketika matahari terbit kau akan mendapatkan keinginanmu itu."

Keesokan harinya, ketika matahari mulai terbit Raja Midas terbangun. Ia begitu senang ketika melihat sprei tempat tidurnya telah berubah menjadi emas. Sentuhan ajaib itu benar-benar telah datang!

Raja Midas segera turun dari tempat tidur dan berlari kegirangan mengelilingi kamar. Semua benda di kamar itu disentuhnya dan segera saja benda-benda tersebut berubah menjadi emas.

Raja Midas turun ke lantai bawah menuju kebun mawar kebanggaannya. Ia sangat mengagumi mawar-mawar yang indah itu.

Raja Midas tahu bagaimana caranya membuat mawar-mawar tersebut menjadi lebih berharga daripada sebelumnya. Ia menghampiri setiap kuntum mawar dan menyentuhnya dengan tangannya sehingga mawar-mawar di taman itu berubah menjadi emas semua. Setelah itu ia masuk ke dalam istana.

Tak lama kemudian Raja Midas mendengar putrinya Marygold menangis. Raja merasa kesal karena selama ini Marygold adalah seorang putri yang ceria.

"Apa yang terjadi padamu hingga di pagi yang cerah ini menangis?" tanya Raja Midas.

Marygold memperlihatkan setangkai bunga mawar yang telah berubah menjadi emas.

"Indah sekali!" kata ayahnya. "Lantas mengapa mawar emas itu membuatmu menangis?"

"Mawar ini sama sekali tidak indah. Ini adalah bunga terjelek yang pernah tumbuh! Ketika selesai berpakaian aku berlari ke taman untuk memetik beberapa tangkai mawar yang akan kupersembahkan pada Ayah. Aku tahu Ayah sangat menyukai bunga mawar. Tapi semua mawar yang indah warna-warni dan berbau harum itu kini telah berubah menjadi kuning dan sama sekali tidak harum lagi! Apa yang sebetulnya terjadi?"

"Putri kecilku,janganlah menangis," kata Raja Midas yang merasa tidak enak untuk mengatakan bahwa sebenarnya dialah yang telah merubah mawar-mawar itu menjadi emas. "Bukankah mawar emas bisa bertahan hingga ratusan tahun dan jauh lebih berharga daripada mawar biasa yang hanya dapat bertahan selama beberapa hari saja?"

"Aku tidak mau mawar emas," kata Marygold sambil menangis. "Mawar seperti itu tidak harum baunya dan tangkainya sangat keras hingga melukai hidungku!"

Raja Midas sangat sedih melihat Marygold. Ia menghampiri putri semata wayangnya itu dan bermaksud menghiburnya. Tanpa berpikir panjang Raja Midas mencium Marygold.

"Sayangku, Marygold!" katanya.

Tapi Marygold tidak bisa menjawab.


"Indah sekali!" kata ayahnya. "Lantas mengapa mawar emas itu membuatmu menangis?"

"Mawar ini sama sekali tidak indah. Ini adalah bunga terjelek yang pernah tumbuh! Ketika selesai berpakaian aku berlari ke taman untuk memetik beberapa tangkai mawar yang akan kupersembahkan pada Ayah. Tapi semua mawar yang indah warna-warni dan berbau harum itu kini telah berubah menjadi kuning dan sama sekali tidak harum lagi! Apa yang sebetulnya terjadi?"

"Putri kecilku,janganlah menangis," kata Raja Midas yang merasa tidak enak untuk mengatakan bahwa sebenarnya dialah yang telah merubah mawar-mawar itu menjadi emas. "Bukankah mawar emas bisa bertahan hingga ratusan tahun dan jauh lebih berharga daripada mawar biasa yang hanya dapat bertahan selama beberapa hari saja?"

"Aku tidak mau mawar emas," kata Marygold sambil menangis. "Mawar seperti itu tidak harum baunya dan tangkainya sangat keras hingga melukai hidungku!"

Raja Midas sangat sedih melihat Marygold. Ia menghampiri putri semata wayangnya itu dan bermaksud menghiburnya. Tanpa berpikir panjang Raja Midas mencium Marygold.

"Sayangku, Marygold!" katanya.

Tapi Marygold tidak bisa menjawab.

Apa yang telah terjadi? Pada saat Raja Midas mencium kening Marygold, tiba-tiba putri kesayangan raja itu menjelma menjadi sebuah patung emas.

Selama ini Raja Midas selalu mengatakan bahwa putrinya Marygold sama berharganya dengan emas. Namun kini ia baru menyadari bahwa Marygold jauh lebih berharga daripada seluruh emas yang ada di muka bumi ini. Tapi kesadaran itu sudah terlambat.

Raja Midas tidak bisa berbuat apa-apa. Raja berpikir saat ini ia rela melepaskan seluruh hartanya bila itu bisa mengembalikan Marygold.

Tiba-tiba Raja Midas melihat seorang asing di pintu istana. Orang itu adalah yang tempo hari dilihatnya di ruang bawah tanah. Orang itu pula yang telah memberinya Sentuhan Ajaib.

Raja Midas berlutut di hadapan orang asing tersebut.

"Mengapa Anda terlihat sedih?" tanya orang asing itu kepada Raja Midas.

"Sekarang aku menyadari bahwa ternyata emas bukanlah segalanya," jawab Raja Midas. "Dan aku telah kehilangan jantung hatiku."

"Jadi menurut anda Raja Midas, mana yang paling berharga - anugerah Sentuhan Ajaib atau purimu Marigold?"

"Tentu saja anakku!" jawab Raja Midas.

"Anda sudah jauh lebih bijaksana daripada sebelumnya, Raja Midas," kata orang asing itu.

Kemudian orang asing itu menyuruh Raja Midas untuk pergi ke sungai yang ada di dalam taman istana dengan membawa sebuah jambangan bunga. Jambangan itu harus diisi air dari sungai tersebut.

"Setelah itu perciki patung Marygold dan benda-benda lain yang telah kau ubah menjadi emas dengan air itu," kata orang asing itu sebelum akhirnya menghilang.

Raja Midas segera melakukan pesan orang asing itu tadi. Ia cepat-cepat mengambil jambangan dan mengisinya dengan air sungai yang ada di dalam istana. Kemudian ia memerciki patung Marygold dengan air itu.

Setelah diperciki air sungai itu tiba-tiba Marygold berubah kembali menjadi seorang putri. Raja Midas lalu mengajak Marygold ke kebun mawar. Di sana ia memerciki seluruh bunga mawar yang ada. Mawar-mawar itupun kembali berwarna-warni dan harum seperti semula.

Sejak saat itu Raja Midas membenci semua emas, kecuali rambut Marygold yang berwarna kuning keemasan. Warna itu selalu mengingatkan Raja Midas pada Sentuhan Ajaib yang telah membuatnya sengsara. (*)


Atiek Kusmiadi

Pangkalpinang, 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar